[FF Yadong / 1 of 2] Neo Naekkoya..!

LEAVE UR COMMENT AS HUMANITY !!

DONT BE SILENT READERS, DONT BE PLAGIATORS!

JUST BE YOUR SELF, ENJOY MY STORY FOR UR NEED AND LEAVE UR COMMENT FOR MY NEED



Casts :Cho Kyuhyun, Lee Donghae, Lee Hyukjae, Shim Changmin

Genre : Yadong-17, Kekerasan-17, Romance

“Hey, jangan melihatnya seperti itu, harimau saja bersikap jinak pada mangsanya sebelum dimakan.” ujar Eunhyuk ketika mendapati Kyuhyun menatap seorang yeoja yang sedang duduk sendri di sebuah taman fakultas. Kyuhyun hanya mendengus sementara Changmin di sebelahnya tertawa lebar.

“Hyung, mana ada harimau liar bersikap jinak? Kau ini ada-ada saja.” ujar Changmin sambil meninju bahu Eunhyuk.

“Kalian diamlah, dia akan lewat.” ujar Kyuhyun yang langsung membuat kedua temannya memusatkan perhatiannya pada objek percakapan yang berjalan melewati mereka.

Kyuhyun menatap gadis itu dalam, sinar matanya menyala seolah ingin menyatakan gadis itu miliknya.

“Kalau kau tidak gerak cepat, ia akan disambar orang lain.” cetus Eunhyuk.

“Apa maksudmu?” tanya Kyuhyun, pertama kalinya mengalihkan pandangan dari sang gadis.

Eunhyuk menggerakkan dagunya memberi isyarat pada Kyuhyun untuk melihat apa yang dilihatnya.

Tangan Kyuhyun mengepal, seorang namja menghampiri gadis itu, gadis itupun tersenyum lebar menyambutnya.

“Lee Donghae, namja yang mendapat predikat perfect oleh para yeoja se-fakultas. Aku dengar dia juga menyukainya, si Lee Ahra itu” lanjut Eunhyuk.

Kyuhyun masih terdiam, menatap Donghae dengan tajam walau ia tau si obyek tidak akan merasakan deathglarenya.

“Aku heran kenapa kau dan Donghae hyung bisa menyukainya. Okelah dia memang lumayan cantik, cantik alami, dengan sedikit polesan make up pasti banyak manajemen artis yang memintanya bergabung. Tapi di luar sana masih banyak yeoja yang lebih cantik. Pintar? Banyak yeoja yang cantik dan pintar.” ujar Changmin heran.

Kyuhyun bangkit dari duduknya.

“Itu bukan urusan kalian.” ucapnya dingin lalu meninggalkan mereka.

#FLASHBACK 3tahun yang lalu

Kyuhyun bergegas keluar dari kamarnya mendengar suara tamparan yang setelahnya terdengar suara vas bunga pecah.

“Eomma!!” jeritnya lalu menghampiri eommanya yang tersungkur sambil memegangi sebelah pipinya yang merah, bekas tamparan.

“Eomma gwaenchana? Appa… Kenapa appa suka menyakiti eomma? Jebal appa,jangan sakiti eomma…” pinta kyuhyun pada appanya yang berdiri angkuh didepannya.

“Kau ini tidak tau apa-apa!! Anak kecil minggir saja!!” bentak appanya

“Tidak bisakah dibicarakan baik-baik?” tanya Kyuhyun.

Isak tangis eomma Kyuhyun memenuhi ruang tamu.

“Aku mohon pada appa… Tolong jangan…”

PLAKK!!

Sebuah tamparan keras telak mengenai pipi kanan Kyuhyun. Menyebabkan sebelah telinganya berdenging dan bibirnya berdarah.

Belum sempat Kyuhyun mengusap darahnya, ia kembali terkena sebuah pukulan keras, mengenai pipi kirinya.

Tangan appanya kembali terangkat, bergegas eommanya berdiri di depan Kyuhyun menghalangi.

” Jangan pukul Kyuhyun! Dia tidak bersalah, dia tidak tau apa-apa!!!”

Tangan Cho Yangho hanya mengepal, lalu dengan dengusan keras beliau pergi meninggalkannya berdua dengan eommanya.

Kim Hanna pun berbalik menghadap Kyuhyun.

“Gwaenchana?”

Kyuhyun memalingkan muka.

“Kenapa appa tidak pernah sayang kepadaku?”

Eommanya tidak menjawab, hanya menatap kyuhyun dengan sendu.

Geram, Kyuhyun pun bangkit dan berlari keluar rumah, mengabaikan panggilan eommanya.

Ia sedang duduk di sebuah kursi taman, menyendiri, memikirkan balas dendam untuk appanya. Balas dendam yang hanya bisa ia rencanakan namun satupun tidak pernah ia realisasikan.

“Gwaencha…. Omona!! Kau berdarah!!”

Kyuhyun mendongak melihat sesosok gadis yang mencari-cari sesuatu di dalam tasnya.

Gadis itu mengulurkan sapu tangannya, Kyuhyun mengabaikannya.

“Pakailah ini untuk mengusap darahmu.” ujar gadis itu lembut.

Kyuhyun mendengus.

“Kau tidak usah pura-pura baik, kita tidak saling kenal jadi kau tidak usah.. AWW!! YA!!”

Kyuhyun menjerit saat gadis itu mengusap lukanya.

“Ini, kau lakukan sendiri.” ujar gadis itu lalu meletakkan saputangannya ke pangkuan Kyuhyun.

Gadis itu kemudian pergi.

“Hei, kau…ah sudahlah..”

Kyuhyun mengusap lukanya pelan dengan saputangan pemberian gadis itu.

“Semua orang tidak suka berdekatan denganku, appaku sendiri selalu saja menghindar dariku jika aku berada di dekatnya, bahkan orang asing yang tidak mengenalku juga.. AWW!! YA! NEO!”

Kyuhyun kembali berteriak karena merasakan ada benda dingin yang menempel di lukanya.

“Tadi aku pergi beli itu, es, semoga bisa mengurangi rasa sakitmu. Ah, aku harus pergi sekarang, jangan berkelahi lagi yah, anyyeong! ”

Gadis itu kembali pergi. Dan kali ini, Kyuhyun yakin ia tidak akan kembali.

Kyuhyun bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih, tapi kalaupun ia menahan gadis itu lebih lama, ia yakin ia tidak akan mengucapkan kalimat itu.

Kyuhyun terus mengamati sampai punggung gadis itu menghilang.

Baru disadarinya saputangan gadis itu masih digenggamnya. Dibukanya lipatan saputangan itu, ditemukannya sebuah rajutan tulisan.

Kyuhyun bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih, tapi kalaupun ia menahan gadis itu lebih lama, ia yakin ia tidak akan mengucapkan kalimat itu.

Kyuhyun bahkan belum sempat mengucapkan terima kasih, tapi kalaupun ia menahan gadis itu lebih lama, ia yakin ia tidak akan mengucapkan kalimat itu.

이아라

“Lee… Ahra…??” bisiknya pelan.

Tangannya mencengkeram saputangan itu erat, dan bibirnya membentuk lengkungan senyuman.

Senyum yang beberapa tahun terakhir sempat menghilang dari hidupnya.

***

#FLASHBACK END

Ahra kembali menoleh, ini sudah kesekian kalinya ia menoleh ke belakang. Entah mengapa sejak dari kampus ia merasa dirinya diikuti oleh seorang namja.

Ia mencoba menyebrang jalan, namja itu mengikuti. Dan ketika ia kembali menyebrang, namja itu juga ikut menyebrang. Agak berlari, Ahra memasuki sebuah gang dan bersembunyi.

Benar saja, ketika mendapati dirinya menghilang dari gang, namja itu terlihat kebingungan dan kepalanya celingukan kesana kemari.

“Mencariku?” tanya ahra memberanikan diri keluar dari tempat persembunyiannya namja itu, Kyuhyun, terlihat terkejut.

“M..mwo? Mencarimu? Huh memangnya kau siapa sampai aku harus mencarimu?”

“Aku tahu kau mengikutiku sejak dari kampus, aku tidak tahu kau siapa, dan jika kau berniat jahat kepadaku, aku bisa berteriak!” ancam Ahra.

Kyuhyun mendengus lalu tertawa.

“Jika aku berniat jahat kepadamu, aku sudah melakukannya daritadi dan tidak perlu meladenimu mengobrol seperti sekarang.” ujar Kyuhyun.

Ahra masih menatapnya curiga.

“Aku hanya salah masuk gang, itu kenapa aku kebingungan. Mian hamnida sudah membuatmu takut, Nona. Permisi.”

Kyuhyun bergegas kembali ke jalan utama. Namun ia tidak pergi, ia hanya menjaga jarak dari gadis itu agar tidak lagi ketahuan.

Sampai gadis itu masuk ke dalam apartemen kecilnya, Kyuhyun baru akan pulang, tidak, dia tidak pulang ke rumah. Tujuan pulang bagi dirinya tidak harus merujuk pada rumahnya.

Pulang ke rumah,menurutnya,adalah sebuah hukuman mati baginya.

***

“Hey, Kyuhyunnie, kau sudah menyerah soal gadis itu?” tanya Eunhyuk.

“Apa maksudmu?” tanya Kyuhyun tanpa mengalihkan pandangan dari layar pspnya.

“Kemarin aku melihatnya makan berdua dengan Donghae.” ujar Eunhyuk yang langsung membuat Kyuhyun membanting pspnya.

Kyuhyun bangkit, mencari sosok gadis yang sudah ia hafal.

Seluruh fakultas sudah ia kelilingi namun tidak menemukannya, baru diingatnya gadis itu tidak ada jadwal kuliah hari ini. Bergegas ia pergi ke apartemen Ahra.

Dengan tidak sabar Kyuhyun menggedor pintu apartemen Ahra.

“Ne..chamkkamman..”

Ahra terkejut mndapati namja asing yang beberapa hari sebelumnya membuntutinya sekarang berdiri di depan pintunya

“Neo..”

Buru-buru Ahra menutup pintu tapi tenaganya kalah kuat dengan tenaga Kyuhyun.

Kyuhyun langsung masuk, memojokkan Ahra ke dinding, mencekal kedua tangan Ahra untuk mengantisipasi perlawanan.

“A…apa maumu?” tanya Ahra takut-takut.

“Jauhi dia.” jawab Kyuhyun.

Ahra menatapnya heran.

“Dia? Nuguya? Kau sendiri siapa? Aku sama sekali tidak mengenalmu.”

“Ingat baik-baik, namaku, Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun mengelus wajah Ahra dengan jemarinya namun Ahra menepisnya.

“Jangan sentuh wajahku!” seru Ahra.

PLAK!!

Kyuhyun menamparnya.

Mata Ahra mulai memanas.

“Aku tidak menyuruhmu bicara, Lee Ahra.” ujar Kyuhyun sembari jempol tangannya menelusuri lekuk bibir ahra.

Ingin Ahra meludahinya atau menggigit jempolnya hingga putus. Namun ia tidak ingin melakukannya karena ia tidak tahu apa resikonya.

Jadi ia memilih untuk menelan emosinya.

“Aku memperingatkanmu lagi, jauhi dia..”

Ahra menatapnya heran, tidak mengerti siapa yang dimaksud sedari tadi oleh namja psikopat ini.

“Kau tahu, Lee..Dong..Hae.. Aku ingin kau menjauhinya. Aku serius dengan ancamanku. Kalau kau mau coba-coba, silahkan tanggung akibatnya.”

Wajah Kyuhyun mendekat, seolah akan mencium Ahra, Ahra memalingkan wajahnya.

Namun Kyuhyun hanya membisikkan kata-kata,

“Namaku, Cho Kyuhyun, ingat itu.”

Dengan evilsmirk dan tatapan tajamnya untuk Ahra, Kyuhyun meninggalkan apartemen kecil itu, meninggalkan empunya yang terduduk lemas.

***

Ahra benar-benar tidak semangat datang ke kampusnya hari ini, dan itu terbaca oleh seorang Lee Donghae.

“Ada apa?” tanya Donghae menghampiri Ahra.

Ahra terlihat sangat terkejut, sejenak ia bingung apa yang harus ia lakukan. Dicarinya sosok Kyuhyun di sekelilingnya dan ketika tak ditemukannya ia menghela napas lega.

“Gwaenchana, aku hanya..sedikit kurang enak badan.” Jawab Ahra dan memberi seulas senyum tulus.

Ia tidak tau, bahwa ada sepasang mata tajam yang mengintip dari balik lensa carl zoom,yang terus mengawasinya dari atap gedung.

“Rupanya kau meremehkan Cho Kyuhyun, Lee Ahra..”

***

Betapa terkejutnya Ahra ketika Donghae mendatanginya dengan wajah penuh memar pada keesokan harinya.

“Oppa? Wajahmu..?”

Donghae tersenyum, namun yang terlihat hanya seperti seringai kesakitan.

“Gwaenchana, kemarin aku sempat berselisih paham dengan preman jalanan.”

Namun Ahra tahu bukan itu penyebabnya, karena pada saat itu, beberapa meter di belakang Donghae berdiri seorang namja yang berpakaian serba hitam. Ia juga memakai topi, masker dan kacamata hitam, namun Ahra tau persis siapa dia.

Namja itu, Cho Kyuhyun, menurunkan maskernya lalu mengarahkan telunjuknya pada Ahra dan tersenyum sinis.

“err Donghae-oppa, aku harus pergi. Mianhae.. Dan mulai sekarang aku mohon oppa jangan mencariku lagi.” ujar Ahra lalu meninggalkan Donghae.

Donghae ingin mengejar, namun sudut hatinya berkata untuk membiarkan gadis itu pergi.

Ia berpikir untuk mengajaknya bicara jika gadis itu sudah lebih stabil.

***

“Boleh aku duduk di sini?”

Ahra mendongak,lalu tersenyum sinis.

“Kalau aku bilang tidak boleh aku yakin kau juga akan tetap duduk.”

Kyuhyun tersenyum lalu duduk di depan Ahra.

“Kenapa kau menghajar Donghae-oppa?” tanya Ahra tanpa basa-basi.

Kyuhyun mendengus.

“Bukankah sudah jelas?”

Ahra masih diam menunggu kalimat penjelasan selanjutnya.

“Aku kan sudah memperingatkanmu, jauhi dia.. Kau meremehkannya jadi aku tidak mau tanggung akibatnya. Lagipula bukan aku yang menghajarnya. Kalau aku, aku tidak akan
bermurah hati kepadanya dengan membiarkannya hidup.”

Kyuhyun tersenyum menyeringai.

“Kau…kenapa kau menggangguku? Aku bahkan tidak mengenalmu! Apa aku pernah berbuat salah kepadamu? Aku pernah mengganggumu?”

Kyuhyun tertawa lalu mencondongkan badannya ke depan,menatap ahra tajam tepat ke manik mata.

“Justru sebaliknya, neo naekkoya, Ahra-ah..neo naekkoya.”

Ahra terhenyak, menatap Kyuhyun heran.

“Kau tidak bisa seenaknya, aku tidak.. Hey!!!”

Kyuhyun menarik tangan Ahra, membawakan buku-buku Ahra di tangannya yang lain.

“Ayo ku kenalkan pada teman-temanku.” ujar Kyuhyun sambil tersenyum lebar.

Ia menggandeng, lebih tepatnya menarik, tangan Ahra agar berjalan tepat di sampingnya.

Ahra mendesah, di dalam hatinya ia merasa kecewa mempunyai fans fanatik yang psikopat itu.

“Selamat siang, sunbae.” ujar seorang namja, sedikit membungkuk pada Kyuhyun.

Kyuhyun hanya menjawab dengan deheman.

Beberapa namja melakukan hal yang sama, padahal ada di antara mereka yang Ahra tahu adalah kakak tingkatnya.

“Berapa umurmu?” tanya Ahra.

“Sama sepertimu.” jawab Kyuhyun.

“Jadi kenapa mereka memanggilmu sunbae? Mereka kan lebih tua.”

Kyuhyun menoleh lalu tersenyum jahil.

“Kau sekarang sudah mulai tertarik padaku,eh?”

“M..mwo?! A..ani,aku cuma..”

“Aku anggap iya dan aku senang. Oh, itu mereka.”

Kyuhyun menunjuk pada dua orang yang sedang duduk dan menatap mereka dengan pandangan luar biasa heran.

“Hey, Changmin-ah…”

“Ne, hyung?”

“Bagaimana mungkin dalam beberapa hari Kyunnie berhasil mendapatkan gadis itu?” Tanya Eunhyuk heran.

“Molla hyung, aku juga heran. Tapi yang bertindak adalah seorang Cho Kyuhyun, hyung tahu kan apa yang dia inginkan harus ia dapatkan.”

Eunhyuk dan Changmin seketika terdiam melihat Kyuhyun yang sudah semakin dekat.

“Hey, aku ingin mengenalkan seseorang pada kalian.” ujar Kyuhyun.

“Kami tahu, Lee Ahra kan?”

Ahra menatap Eunhyuk heran.

“Lee Hyukjae, biasa dipanggil Eunhyuk.”

“Shim Changmin.”

Ahra menyambut uluran tangan mereka dengan kikuk mengingat statusnya yang tidak jelas.

“Kita makan yuk, aku yang traktir.” seru Kyuhyun ceria.

Ini adalah salah satu hal yang disukai sahabatnya, jika suasana hatinya baik, Kyuhyun bisa menjadi sangat royal.

“Kau mau makan apa?” tanya Kyuhyun pada Ahra.

Ahra menggeleng, masih belum terbiasa dengan kepribdian ganda Kyuhyun.

“Aku tidak lapar.”

“Oh oke aku yang pilihkan, kau mau jjajangmyun?”

“Sudah ku bilang aku..”

“Ahjumma! Jjajangmyun dua ya, kalian berdua pesanlah sesuka hati kalian.”

Ahra hanya menatap Kyuhyun kesal, kesal dengan tindakan Kyuhyun yang semaunya sendiri.

“Hey Changmin-ah..kurasa aku tau kenapa Ahra mau berdua di dekat Kyuhyun.” bisik Eunhyuk pada Changmin.

“Ne hyung, aku juga sepertinya tahu.” balas Changmin berbisik.

“Kalian berdua apa yang kalian bisikkan?” tanya Kyuhyun.

“Ah..aniyo..” jawab Eunhyuk dan Changmin kompak

***

“Ahra-ah!”

Ahra berbalik, mendapati Donghae yang berlari mendekatinya.

Sedikit cemas Ahra bertanya

“Ne? Ada perlu apa oppa?”

“Aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, bisakah kita bertemu nanti?” tanya Donghae sambil
tersenyum manis.

“Eh? Err..tidak bisakah sekarang? Aku rasa aku..aku tidak bisa..banyak sekali urusanku..” jawab
Ahra cepat-cepat.

Donghae menghela napas,kecewa.

“Aku tau ini mungkin tidak tepat situasi dan kondisinya,tapi aku ingin bilang bahwa aku…aku..”

“Ne?”

“Nan jeongmal saranghaeyo, Lee Ahra..”

Ahra terkejut.

“Jeongmal?” tanyanya. Donghae mengangguk.

Ahra tersenyum,tapi kemudian ia teringat sesuatu hal.

“Aku rasa aku..”

Seseorang telah membuatnya berhenti bicara dengan memeluknya dari belakang, Ahra
mendongak. Ternyata Kyuhyun.

Kyuhyun tersenyum kepada Donghae, tapi sorot matanya terlihat menghakimi.

“Mianhae, Donghae-ssi, Ahra-ah sudah menjadi milikku.”

“Eh? Jinjja?”

Tatapan Donghae beralih menatap Ahra untuk meminta kepastian, namun Ahra justru
memalingkan wajahnya.

“Kalau begitu aku dan nae yeoja chingu permisi dulu.”

Kyuhyun membalikkan badan Ahra dan mendorongnya berjalan. Sambil berjalan ia menoleh
menatap Donghae, memberinya senyum sinis sambil menunjuk Donghae seakan berkata

“Kau harus menanggung akibatnya sendiri.”

Donghae yang tidak mengerti isyarat Kyuhyun hanya bisa menghela napas kecewa.

“Kau tidak akan melakukan apa-apa pada Donghae-oppa kan?” tanya Ahra.

Kyuhyun hanya tersenyum.

“Kau tidak usah memikirkannya. Lebih baik kau masuk kelas saja, kau sudah terlambat 5 menit.

Aku juga harus kembali ke kelasku. Dah sayang.”

“Justru karena kau berkata begitu aku jadi memikirkannya..” desah Ahra ketika Kyuhyun pergi.

***

“Apa kau melihat Donghae-oppa?” tanya Ahra pada seorang gadis.

Gadis itu menggeleng.

Ahra mendesah.

Sudah balasan orang yang ia tanya namun tidak satupun yang melihat siluet Donghae. Ahra mencarinya karena ingin menjelaskan hal tadi,dan meminta maaf. Namun sekarang ia takut Kyuhyun sedang ‘bertingkah’ terhadap Donghae.

“Apa kau melihat Donghae-oppa?” tanyanya lagi pada seorang gadis yang sedang membaca buku.

Gadis itu mendongak menatapnya.

“Kurasa..tadi dia lewat sana.” jawab gadis itu sambil menunjuk ke arah sudut fakultas yang jarang didatangi.
“Oh gomawo.”

Ahra beranjak pergi ketika suara gadis itu kembali menahannya.

“Oh ya,tadi aku lihat ia bersama..orang itu..”

Ahra mengernyitkan dahinya.

“Kau tahu kan..Cho Kyuhyun..” imbuh gadis itu pelan.

Mendengar nama itu Ahra pun bergegas.

Setiap pintu yang ia temui ia buka,berharap di dalamnya menemukan orang yang ia cari. Namun hasilnya nihil, sampai kemudian ia mendengar suara erang kesakitan. Bergegas ia mendatangi ruangan itu.

Dan betapa terkejutnya dirinya melihat Donghae yang  tangannya dipegang oleh Eunhyuk dan Changmin di masing-masing sisinya, dengan luka di sekujur wajah dan mungkin badannya. Ia bahkan hampir yakin Donghae sudah tidak sadarkan diri.

“Donghae-oppa!!” jeritnya lalu berlari menyongsong Donghae, namun Kyuhyun menahannya.

“Lepaskan aku! Aku mau menolongnya! Lepaskan!”

“Diamlah. Bukankah aku sudah bilang kau jangan memikirkan ini? Kenapa kau masih datang
kemari hah?!”

Kyuhyun menatap Ahra tajam,yang ditatap dengan berani menentangnya.

“Kau biadab! Kau kejam! Kau jahat! Aku benci padamu!”

PLAK!!

Kyuhyun menamparnya sampai terjatuh.

“Aku sudah bilang, aku tidak suka ada namja lain yang mendekatimu.” ujar Kyuhyun dingin lalu
berbalik akan mendekati Donghae.

Namun Ahra menahannya, dipeluknya kaki Kyuhyun.

“Aku mohon, hentikan,tolong jangan sakiti dia lagi..kau boleh melakukan apa saja padaku, tapi
tolong jangan sakiti dia lagi..” pinta Ahra.

Kyuhyun terdiam, menatap Donghae dengan amarah membara.

“Kalian berdua, urus dia.” ujarnya pada Eunhyuk dan Changmin.

“Ne.” jawab mereka kompak.

Kyuhyun menarik lengan Ahra, sedikit diseretnya waktu mereka berjalan. Ahra hanya bisa diam.

“Naik.” kata Kyuhyun memerintahnya untuk naik ke motor besarnya.

Ahra mematuhinya, namun duduknya menyamping karena saat itu ia memakai rok.

“Ganti posisi, aku tidak suka caramu duduk, kau mau kabur ya?”

Ahra hanya mendesah lalu mengubah posisinya duduk.

Kyuhyun memakaikan helm dan jaket hitamnya pada Ahra, lalu ia melesatkan motornya di
jalanan dengan kencang, membuat Ahra terpaksa berpegangan kuat pada Kyuhyun karena takut.

“Turun.” ujar Kyuhyun singkat sesampainya di depan apartemen Ahra.

Sedikit kasar Kyuhyun menarik Ahra turun dari motornya dan setengah menyeretnya memasuki
apartemennya.

“Kau..tidak pulang?” tanya Ahra takut-takut ketika sudah memasuki apartemennya.

Kyuhyun menutup pintu apartemen Ahra kasar, memojokkan gadis itu ke tembok, kedua tangannya menahan masing-masing tangan Ahra.

Diciumnya ganas bibir gadis itu.

Ahra ingin berontak, namun ia tahu, ini balasan dari perkataanya sendiri.

Air matanya menetes..sebelumnya pikirannya tentang Kyuhyun mengalami sedikit perbaikan,tapi kini, ia ragu pada penilaiannya sendiri.

Kyuhyun masih terus mencium Ahra, digigitnya keras bibir Ahra hingga berdarah agar mau
membuka dan lidahnya dapat menyusup masuk menyusuri rongga mulut Ahra.

Tahu Ahra tidak bisa berkutik, sebelah tangan ia lepaskan, memilih untuk menelusuri lekuk tubuh Ahra.

Ciuman Kyuhyun turun ke leher Ahra, bersamaan dengan tangannya yang menyusup ke balik kaos dan bra Ahra, meremas-remas dadanya.

Tangis Ahra semakin keras, namun Kyuhyun mengabaikannya, ia seperti tidak sadar, hanya ingin memuaskan emosinya.

Kyuhyun kemudian menyeret Ahra ke sofa, diikatnya kedua tangan Ahra, dan disobeknya kaos
Ahra.

“Kyuhyun-ssi, kumohon, jangan lakukan..aku mohon..” pinta Ahra lirih di sela isak tangisnya.

Kyuhyun tidak menggubrisnya, ia seperti kerasukan.

Diremasnya kedua payudara Ahra, diciuminya dan diisapnya.

Digigitnya puting Ahra membuat gadis itu mengerang kesakitan.

Tidak puas, jemari Kyuhyun menyibak rok Ahra, mengelus daerah kewanitaannya.

Ahra merespon dengan merapatkan pahanya.

“Kyuhyun-ssi…andwae..jangan lakukan ini padaku..”

PLAK!!

Kyuhyun menatap Ahra tajam.

“Aku melakukan apa yang aku suka, tidak ada orang yang boleh melarangku!”

Dilucutinya rok dan cd Ahra hingga gadis itu tidak tertutupi oleh sehelai benang pun.

Kyuhyun tersenyum sinis.

“Rupanya aku memang pintar dalam memilih barang.”

Ditindihnya tubuh Ahra dan langsung diciumnya lagi bibir gadis itu sementara tangannya bergerilya di dada dan klitoris Ahra.

Kemudian dicium dan dihisapnya leher Ahra hingga meninggalkan bekas kemerahan sementara
telunjuknya menusuk lubang vagina Ahra.

Ahra pun menjerit kesakitan.

Bersamaan dengan itu, seolah tertampar oleh teriakan Ahra, Kyuhyun tersadar.

“Apa yang telah aku lakukan…”bisiknya pada dirinya sendiri ketika melihat kondisi Ahra.

Ia pun segera menyingkir dari tubuh gadis itu, melepaskan ikatan pada tangan Ahra.

Ahra pun duduk menjauhi Kyuhyun, ia menangis sesenggukan, namun tidak ada suara.

Kyuhyun nelangsa melihatnya, tangisan yang tidak ada suara lebih membuatnya merasa bersalah
dibanding tangisan yang dibarengi dengan teriakan.

Refleks direngkuhnya tubuh gadis itu walau ia tahu jika Ahra akan berontak.

Namun perkiraannya salah, Ahra diam saja di pelukannya, walau masih menangis.

“Mianhae..” bisik Kyuhyun dengan segenap hatinya.

“Aku..aku lepas kendali..aku tidak pernah bermaksud menyakitimu…mianhae..”

Kata-kata itu entah kenapa sedikit menenangkan Ahra. Ia juga heran dengan dirinya.

Kyuhyun lah yang telah melukainya, selalu seenaknya bertingkah pada dirinya, namun ia justru merasa tenang di pelukan namja ini.

Lelah mental dan raga membuat Ahra terhanyut ke dalam mimpi.

Kyuhyun tahu gadis itu tertidur ketika isak tangisnya berganti dengkur halus.

Diangkatnya tubuh Ahra, ditidurkannya di tempat tidur.

Ia mengambil piyama yang tergantung di belakang pintu, dipakaikannya pada Ahra. Tak lupa ia
menyelimuti gadis itu. Dipandanginya wajah Ahra.

“Aku benar-benar menyesal..mianhae..” ujarnya lalu mengecup kening Ahra sekilas.

Kyuhyun mengambil kursi besar berlengan, meletakannya di samping ranjang Ahra, yang akan
dipakainya untuk tidur.

***

Ahra terbangun pada pagi harinya, sedikit terkejut mendapati Kyuhyun tidur dengan posisi duduk di sebelah ranjangnya.

Teringat olehnya kejadian semalam, ia tidak tahu bagaimana harus bersikap pada Kyuhyun.

Ia tahu, namja itu sebenarnya mempunyai hati yang baik,s uatu hal telah membuat Kyuhyun
seperti mempunyai kepribadian ganda.

“Seandainya aku tahu apa masalahmu…” gumamnya pelan.

Ahra bangkit, menyelimuti kyuhyun, lalu bersiap untuk mandi dan memasak.

***

42 thoughts on “[FF Yadong / 1 of 2] Neo Naekkoya..!

  1. Aaa~ seru~ tp sayang bgt TBC u,u
    eiya neo naekkoya artinya apadeh thor? Gaktau u,u
    aromanya si kyu kyk punya alter ego nih *sotoy kumat*
    ayo thor jgn lm2 part selanjutnya~

    btw, halo reader baru disini ;3 😀

  2. wuaahh, kok TBC sih thoorr?? huaaaaaaaa.. *nangis
    kyuu, kok dirimu tiba2 jadi sadis gitu sih?? takuuutt, ngeriii..
    btw, neo naekkoya artinya apa ya thor?? hhehe..
    ahra kayaknya dah mulai sayang sama kyu tuh.. huaaahh penasaran next chapternya.. ditunggu ya author, tp jangan lama lama… TT___TT

  3. ggyaa, kenapa musti TBC si T.T ??
    thor, tolong dong part duanya dipublish secepatnya 🙂 jalan ceritanya bagus banget, aku suka

  4. hm pasti karna appa nya trus kyu jd lose control gitu sampai dewasa, seru!
    next part apa yg bakal trjadi antara ahra n kyu? bingung
    keren author (:

  5. Wahhhh kyu disini jadi psikopat yaaa , kasian donghae dibikin babak belur sama maknae evil , 😦 tapi kira2 ahra inget gaaa ? sama kyu ? Orng yg dulu prnah dia pinjemin sapu tangan , next part thor ,

  6. sekitar taun 2012 aku pernah baca FF ini,, dan sekarang kangen baca lg… ceritanya menyentuh dengan karakter para castnya yg pas, @myovie_KyuMong

  7. Kasihan Ahra, pdhl ia jelas2 sdg dekat dgn Donghae oppa, apakah hanya krn Ahra dulu pernah memberikan sapu tangan dan memgobati Kyu oppa maka Kyu oppa menganggapnya bahwa perempuan seperti Ahra baik dan hrs mjd miliknya, pdhl Ahra sepertinya tdk ingat kejadian dulu saat menolong Kyu oppa

Leave a reply to anjel jasmie veronika Cancel reply