[FF Yadong / 2 of 2] Neo Naekkoya..!

LEAVE UR COMMENT AS HUMANITY

DON’T BE SILENT READERS, DON’T BE PLAGIATORS

ENJOY MY STORY AS UR NEED AND LEAVE COMMENT AS MY NEED


Casts : Cho Kyuhyun, Lee Donghae

Genre : Nc 17 ,romance, lil humor

“Kenapa kau terus mengikutiku? Sana,pulang ke rumahmu” ujar Ahra pada Kyuhyun ketika sesampainya mereka di apartemen Ahra.

Kyuhyun hanya tersenyum lebar tanpa wajah bersalah.

“Di kampus kau mengikutiku, di tempat kerja kau juga mengikutiku, bahkan kau bermalam di
apartemenku. Haah apa kata tetanggaku, aku ini gadis baik-baik.”

“Wae? Ini rumahku juga. Kita kan nanti juga jadi sepasang suami istri.” jawab Kyuhyun lalu
membaringkan tubuhnya di sofa.

“Aish seenaknya saja kau bicara.” ujar Ahra sambil menggelengkan kepalanya.

“Ahra-ah, aku lapar, buatkan makanan.”

“Ya! Memangnya aku pembantumu? Enak saja memerintahku.”

Kyuhyun bangun, memasang tampang aegyo.

“Jagiya, darling, baobei, nae honey bunny sweety, tolong buatkan makanan untuk neon
saranghaneun namja?” (=________________=)

“Mwoya? Siapa yang mencintaimu? Itu terdengar menjijikkan, tapi setidaknya lebih baik
daripada kalimat pertama.”

Kyuhyun menopang dagu, menatap ahra,menanti kelanjutan kalimatnya.

“ne,ne,ne,aku buatkan sekarang.”

Kyuhyun tersenyum lebar.

“Ah..aku benar-benar mencintaimu Ahra-ah..”

“Terus saja membual Kyuhyun-ssi.” sahut Ahra dari dapur yang membuat Kyuhyun mendengus
lalu tertawa pelan.

Ahra tersenyum sendiri, entah kapan ia merasa hidupnya tidak sama lagi, apartemennya juga tidak lagi sepi,dan entah sejak kapan ia terbiasa dengan keberadaan Kyuhyun.

***

“Kau mau makan a..”

Perkataan Ahra terhenti melihat ruang TV yang kosong.

Ia lupa,sudah tiga hari Kyuhyun menghilang.

Tiga hari yang lalu Kyuhyun bilang ia mendapat telepon darurat dari eommanya. Ia pulang saat itu juga. Namun sejak itu Ahra tidak pernah lagi melihatnya.

“Ah…nan baboya..kenapa aku mencarinya? Hidupku kembali seperti saat dia belum
datang, bukankah ini yang aku inginkan?” tanyanya pada diri sendiri.

“Dia hanya merepotkan, menyebalkan, seenaknya sendiri, kekanakan…”

Tapi kenapa hatiku terasa sepi? Lanjutnya dalam hati.

Ahra mendesah.

Apartemennya jadi terasa besar jika hanya dia sendiri.

***
Ahra mendesah, ini sudah hari kelima, ia masih tidak menemukan siluet Kyuhyun dimanapun, bahkan sekarang di seluruh penjuru kampus.

Kemudian ditangkapnya siluet Eunhyuk dan Changmin yang notabene sahabat namja itu. Dikejarnya mereka.

“Mian hamnida, err Eunhyuk-ssi,apa..err apa kau..”

Ahra ragu, apakah ia berlebihan jika mencemaskan Kyuhyun?

“Ne? Kau tahu dimana Kyuhyun?” tanya Eunhyuk.

“Eh?”

“Sudah lima hari kami tidak melihatnya, akhir-akhir ini kalian selalu bersama kan? Apa kau tahu dia dimana?” imbuh Changmin.

“Aku justru ingin menanyakan itu pada kalian,t erakhir kali ia mendapat telepon dari eommanya, dia langsung pulang, dan hingga sekarang..”

Eunhyuk dan changmin berpandangan.

“Ngomong-ngomong kenapa kau mencarinya? Memangnya kalian benar-benar pacaran ya?”
tanya Changmin.

“eh? A..ani..itu cuma..”

Ahra terlihat salah tingkah.

“Ternyata benar kata orang. Walaupun orang asing tapi jika selalu bersama maka akan timbul
rasa kasih sayang, kalau salah satu tidak ada, yang lain akan mencari. Begitu kan?” ujar Eunhyuk
dengan tampang sok serius.(dikutip dari dialog princess hours)

“Hyung, kau salah makan? Kenapa kau jadi filosofis seperti itu?” tanya Changmin.

Eunhyuk meninju bahu changmin.

Ahra hanya tersenyum sopan kemudian undur diri.

‘Walaupun orang asing tapi jika selalu bersama maka akan timbul kasih sayang. Jika salah satu
tidak ada, yang lain akan mencari.’

Kata-kata Eunhyuk masih terngiang di telinganya.

“Apa memang begitu?” desahnya pelan.

Ahra mengedarkan pandang ke sekelilingnya

“Cho Kyuhyun, neo eoddiya?” gumamnya.

***

“Yeobosoyo?” sapa Ahra mengangkat telepon.

“Bukakan pintu. Aku di depan apartemenmu.”

Orang itu langsung menatap telepon.

Tapi ahra kenal suara itu, suara orang yang akhir-akhir ini dicarinya.

Bergegas ia membukakan pintu, melihat kondisi kyuhyun yang sedikit berbeda dari beberapa hari sebelum ia menghilang. Dia terlihat lelah dan kusam.

Kyuhyun bahkan terlihat lebih kurus.

Untuk beberapa detik mereka hanya saling pandang.

“Masuklah.” ujar Ahra menyuruh Kyuhyun masuk.

“Kemana sa…ya! Apa yang kau mmph!”

Kyuhyun langsung memeluk Ahra dan menciumnya dengan liar.

“Bogosiepo..” bisik Kyuhyun sembari menciumi leher Ahra.

“Kyuhyun-ssi…hentikan…”

“Ani…”

Kyuhyun terus menciuminya dengan liar.

Ahra meraih payung di sebelahnya, hendak memukul Kyuhyun. Namun kemudian terdengar isak
pelan.

Bahu namja yang memeluknya bergetar.

Kyuhyun menangis.

Dan ini pertama kalinya namja itu menunjukkan kelemahannya.

Ahra membimbingnya untuk duduk di sofa, membiarkan Kyuhyun meluapkan emosinya.

“Mianhae.” ujar Kyuhyun kemudian, ia sudah menghapus air matanya ketika menatap Ahra.

“Kau kemana saja?” tanya Ahra.

Kyuhyun tersenyum kecil.

“Kau tahu, pertanyaanmu barusan membuatku sangat senang, aku senang ternyata masih ada yang peduli padaku..”

Ahra sedang tidak ingin membantahnya, ia merasa namja itu sudah melewati hari-hari yang berat.

Kyuhyun menghela napas.

“Orangtuaku selalu bertengkar..appa bahkan sering memukul atau menampar eomma..appa juga
tidak suka padaku, kau tahu kenapa?”

Pertanyaan retoris, Ahra tahu itu, namun ia menggeleng sebagai jawaban.

“Karena aku bukan anaknya. Setelah lebih 20 tahun ia baru memberitahuku lima hari yang lalu. Dan itu karena…mereka bercerai.”

Kyuhyun menyenderkan kepalanya di pundak Ahra.

“Mereka bercerai, appa tidak mau aku ikut dengannya, sedangkan eomma..dia mengajakku tinggal di luar negeri.”

Kyuhyun terdiam.

“Lalu?” tanya Ahra.

“Aku tidak bisa meninggalkanmu..”

“Hajiman..neon eommaneun..”

“Arrayo..karenanya aku..bngung”

Cukup lama mereka terdiam.

“Ikutlah dengan eommamu..” ujar Ahra.

“mm..bagaimana..kalau..kau ikut..denganku? Kita..”

Ahra menanti kelanjutan kalimat Kyuhyun,namun namja itu terdiam.

Ahra menoleh, dilihatnya mata Kyuhyun terpejam.

‘Berapa lama dia tidak tidur?’ Tanya Ahra dalam hati

Dibiarkannya agar Kyuhyun lebih terlelap baru kemudian diambilnya bantal sofa dan selimut.

Disedekapkannya kedua tangan Kyuhyun, namun kemudian ia terheran, satu tangan Kyuhyun
menggenggam sesuatu.

Dibukanya genggaman itu dan ia terkejut.

“Ini kan sapu tangan peninggalan eomma, kenapa bisa?”

Sekelebat ingatan melintas di benak Ahra. Ia ingat pernah menolong namja yang wajahnya penuh lebam, dan ia lupa mengambil kembali sapu tangannya.

“Jadi…namja itu..”

Ahra menatap Kyuhyun.

Saputangannya masih terlihat sama, sangat terawat, bahkan baunya masih sama, entah bagaimana Kyuhyun menyimpannya hingga masih tetap sama.

Ahra tersenyum, diselipkannya lagi saputangan itu ke tangan Kyuhyun. Lalu diselimutinya namja itu.

***

Kyuhyun terbangun dari tidurnya, dengan bingung diamatinya ruangan tempat dia tidur.

Diingatnya ia di apartemen Ahra ia pun menghela napas lega.

Didengarnya suara berisik yang berasal dari dapur, ia bergegas kesana.

“Berapa lama aku tertidur?” tanya Kyuhyun.

Ahra menoleh.

“Oh kau sudah bangun. Cukup lama,mungkin sekitar dua sampai tiga jam.”

Mereka terdiam.

“Berapa hari kau tidak tidur?” tanya Ahra.

“mm..mungkin dua hari, entahlah, aku tidak benar-benar bisa tidur.” jawab Kyuhyun.

Ahra berbalik, menatap Kyuhyun dari atas sampai bawah.

“Mwo?” tanya Kyuhyun.

Ahra kembali berbalik menekuni pekerjaannya.

“Aniya..tapi aku hampir yakin kau tidak mandi selama itu. Baumu sampai sini.”

Kyuhyun tertawa kecil.

“Jinjja? Aku sebau itu?” tanya Kyuhyun sambil tersenyum lebar.

Entah kenapa dia senang dengan perhatian yang diberikan gadis itu.

“Sangat bau, jangan dekat-dekat denganku.”

“Ah jadi kalau aku sudah mandi kau mau dekat-dekat denganku?” sahut Kyuhyun cepat.

“Eh? Ah a..ani,aish sudahlah sana mandi.” ujar Ahra sambil mendorong Kyuhyun ke kamar mandi.

“Setelah itu aku bisa berdekatan denganmu kan?”tanya Kyuhyun iseng di muka pintu kamar
mandi.

“Aish!”

Ahra mendorong Kyuhyun lalu menutup pintunya.

“Aku mau makanan siap ketika aku selesai mandi!” teriak Kyuhyun dari kamar mandi.

Ahra hanya menggelengkan kepalanya, tapi kemudian ia tersenyum.

Suasana ini, ia lebih menyukainya.

Sejak dulu ia selalu dididik untuk mandiri, tapi sekarang ia tahu,mandiri, tidak lah harus selalu
sendiri.

***

Ahra menatap Kyuhyun yang makan dengan lahap.

“Kau..berapa hari tidak makan?” tanya ahra.

“Eh? Aku…makan..hanya..aku tidak…selera..” ujar Kyuhyun disela mengunyah makanannya.

Ahra mendorong nasinya ke arah Kyuhyun.

“Ini, makanlah punyaku juga.”

Kyuhyun menatap Ahra, lalu ia meletakkan sumpitnya.

“Makanlah. Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa.” jawab Kyuhyun.

“Kau lebih membutuhkannya daripada aku, sudah makan saja, aku bisa kenyang hanya dengan
makan sayuran, kau tidak suka sayuran kan? Nah biar aku yang memakannya, kau makan nasiku.”

Ahra mengambil mangkuk sayur lalu makan perlahan.

Kyuhyun tersenyum tanpa sepengetahuan Ahra, lalu mulai melanjutkan makannya.

“Ah biar aku saja.” sela Kyuhyun ketika Ahra bangkit untuk membereskan peralatan makan.

Ahra mengangkat salah satu alisnya heran.

“Tidak usah, kau istirahat saja.” ujar ahra.

Kyuhyun bangkit lalu menggandeng Ahra dan mendudukkannya di ruang tv.

“Menonton tvlah dengan santai agassi.”

Ahra ragu Kyuhyun bisa mencuci piring dengan baik tanpa memecahkan piring, diam-diam ia
pergi ke dapur dan melihat dari ujung pintu.

‘Ah, rupanya dia bisa mencuci piring.’ pikirnya

Ahra menghela napas lega lalu kembali ke ruang tv.

Ia begitu asyik menonton tv sampai kemudian sepasang tangan melingkari lehernya.

Ahra mendongak.

Dilihatnya Kyuhyun yang sedang tersenyum menatapnya.

“Kau sudah selesai rupanya?” tanya Ahra lalu kembali memusatkan perhatian ke acara tv yang
sedang ditontonnya.

“Mm..” Kyuhyun menghembuskan napas di tengkuk Ahra yang membuat gadis itu bergidik.

“Jangan bernapas seperti itu..itu sangat..ahh” Ahra mendesah pelan ketika sepasang bibir Kyuhyun menyentuh kulit lehernya.

“Hentikan…jebal..” pinta Ahra.

Kyuhyun tetap menciumi lehernya, ia bahkan menyibakkan rambut Ahra agar leluasa menciumi
tengkuknya.

“Hei..a..aku mau menceritakan sesuatu padamu…kau mau dengar?” tanya Ahra.

Kyuhyun langsung menghentikan aktivitasnya.

“Apa itu?” tanyanya.

Ahra tersenyum, ia berhasil menghentikan Kyuhyun.

“Duduklah disini.” ujarnya lalu menepuk sofa di sampingnya.

Kyuhyun duduk di sebelahnya, menatap Ahra penuh minat.

“Aku tahu hidupmu berat, tapi bukan hanya kau saja.”

Kyuhyun masih diam, menanti kelanjutannya.

“Waktu aku kecil kedua orangtuaku meninggal karena kecelakaan mobil, aku tidak punya saudara di sini, semua tersebar di luar negeri, dan mereka..tidak ada yang mau merawatku.”

Kyuhyun bergerak sedikit, Ahra menatapnya lalu tersenyum miris.

“Akhirnya aku diserahkan ke panti asuhan.. Itu belum selesai.. Ketika aku masuk junior high
school, panti asuhan tempatku dirawat dibubarkan. Ibu panti bilang aku punya warisan, tapi hanya bisa aku pakai waktu aku berumur 21 tahun, sampai saat itu, kata beliau ,aku harus menjadi anak pandai agar dapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah..Juga bekerja keras..”

Ahra berhenti untuk mengambil napas.

Kyuhyun menggenggam tangannya lembut.

“Awalnya aku tidak menerima kondisi itu.. Kenapa aku harus hidup seperti ini? Kenapa Tuhan
tega membuatku menderita? Tapi kemudian aku teringat ucapan eomma.. Jalani saja hidup
dengan ikhlas, isi dengan kasih sayang kepada orang lain, maka hidupmu akan menjadi lebih
baik.”

Ahra menerawang.

Lalu menatap Kyuhyun.

“Itulah yang aku lakukan, dan beliau benar, hidup tidak lagi berat seperti sebelumnya.” ujar Ahra
mengakhiri ceritanya sambil tersenyum tulus.

Kyuhyun tidak tahan lalu memeluknya.

“Aku rasa beliau benar mendidikmu seperti itu, karena sifatmu itulah kenapa aku menyukaimu..”

Ahra kembali tersenyum di pelukan Kyuhyun.

“Kau tahu,  aku hanya menceritakan masa laluku kepadamu.” ujar Ahra setelah Kyuhyun
melepaskan pelukannya.

“Jeongmal?”

Ahra mengangguk, membuat Kyuhyun tersenyum lebar.

“Keberadaanmu menggantikan nunaku.” ujar Kyuhyun kemudian.

“Kau punya nuna? Aku kira kau anak tunggal.” tanya Ahra heran.

“Ne, dia selalu disekolahkan ke luar negeri sejak masuk junior high school, jadi aku jarang bertemu dengannya. Tapi dulu dia yang selalu membelaku, dia selalu memperhatikanku..”

“Siapa namanya?”

Kyuhyun menatap Ahra lembut.

“Ahra. Namanya Ahra.”

Mata Ahra melebar. Kyuhyun tertawa melihatnya.

“Kau tidak percaya? Namanya benar-benar Ahra.”

“Arrasseo, jadi kau menganggapku pengganti nunamu?” tanya Ahra.

“Ani, ani, kau gadisku. Aku tahu kalian berbeda, tapi ada persamaan di antara kalian.”

“Apa itu?” tanya Ahra ingin tahu.

“Kalian sama-sama perempuan dan kalian semua milikku.”

“Aish jinjja..”

Ahra memukul dada Kyuhyun pelan.

Namun namja itu mengaduh.

“Eh? Gwaenchanayo? Mani appo?” Tanya Ahra cemas.

Kyuhyun masih memegangi dadanya dan memasang wajah kesakitan.

“Perasaan aku hanya memukulmu pelan..” guman Ahra.

Kyuhyun mendengus lalu tertawa.

“Eh? Kenapa kau tertawa?”

“Kau mudah sekali tertipu… Aigoo..”

Kyuhyun masih saja tertawa.

“Ya! Kau ini..”

Ahra hanya membiarkan Kyuhyun tertawa.

“Aku punya pertanyaan padamu..” ujar Ahra ketika Kyuhyun sudah berhenti tertawa.

“Marhae.” ujar Kyuhyun santai.

“Apa kau pernah berpikir untuk bunuh diri? Bukan maksudku menyuruhmu atau apa, tapi orang
dengan karakter sepertimu..”

“Sering.” potong Kyuhyun. Ahra menatapnya ingin tahu.

“Aku sering memikirkannya. Untuk apa aku hidup jika tidak ada yang peduli padaku? Itu sebelum aku bertemu denganmu.”

“Wae?”

Kyuhyun tersenyum lagi.

“Selama kau masih ada disini, aku masih bisa bernapas.”

Napas ahra tercekat, ia tidak tahu sampai begitu dalamnya perasaan namja itu kepadanya.

Ia kira ia hanya salah satu target dari ratusan targetnya

Tiba-tiba tangan Kyuhyun menyentuh pipinya, mengelusnya perlahan.

Ahra memberanikan diri untuk menatap Kyuhyun, Kyuhyun balas menatapnya dalam.

Kyuhyun mendekatkan wajahnya, hendak mencium Ahra.

Dan entah kenapa Ahra tidak ingin menghindar kali ini.

Tidak melihat perlawanan dari gadis yang dicintainya membuat Kyuhyun melanjutkannya. Ia
mengusap pelan bibir Ahra dengan bibirnya, mengulumnya lembut.

Ahra tidak merespon ciumannya.

Dikecupnya bibir Ahra, tetap tidak ada respon yang ia harapkan.

“Buka bibirmu.” bisik Kyuhyun.

Ahra mematuhinya, ia membuka bibirnya. Walau hanya sedikit tapi itu cukup untuk membuat
lidah Kyuhyun bergerilya di dalamnya.

Ahra mencengkeram kaos Kyuhyun, merasa kewalahan.

Tapi Kyuhyun salah paham, mengira Ahra menginginkan lebih darinya sehingga ia pun menanggapinya dengan tangannya menelusup ke balik piyama yang dipakai Ahra.

Dielusnya perut Ahra membuat tubuh gadis itu sedikit bergetar dan mencengkram kaos Kyuhyun lebih erat.

Tangan Kyuhyun yang bebas tak kalah beraksi, ditekannya tengkuk Ahra, membuat gadis itu
sedikit mendongak dan Kyuhyun bisa dengan leluasa melahap kedua bibir mungilnya.

Tangan Kyuhyun yang awalnya hanya mengelus perut Ahra menjadi lebih berani, ditelusupkannya tangannya ke balik bra Ahra, mengelus-elus payudara kanan gadis itu.

Ahra mendesah tertahan oleh ciuman. Tangannya meremas rambut Kyuhyun, respon atas sensasi
yang belum pernah dirasakannya.

Ciuman Kyuhyun turun ke leher Ahra, mengecupnya pelan, membuat desahan gadis itu tak
terkendali.

“ahh…Kyuhyun…ahh..”

Ketika jemari Kyuhyun mengelus puncak payudaranya, Ahra terkesiap.

“ahh!! Kau…ahh..apa..yang..”

“ssh..nikmati saja..” bisik Kyuhyun tepat di telinga Ahra.

Ia meniup telinga Ahra pelan, diciumnya lalu dijilatinya pelan.

Tubuh Ahra kembali bergetar, Kyuhyun tersenyum puas melihat responnya.

Ditariknya kedua tangan Ahra dan mengalungkannya ke lehernya.

Ia mengecup pelan bibir Ahra, lalu tersenyum seduktif.

“Ah…aku memang suka dengan semua ekspresimu. Bahkan saat seperti ini kau terlihat sangat
cantik.” ujar Kyuhyun.

Ahra hanya menatap Kyuhyun bingung, ia ingin merasakan sensasi itu lagi, namun ia tidak berani meminta.

Tapi Kyuhyun tidak berniat berhenti.

Diciuminya lagi leher Ahra, dihisapnya kuat sehingga menimbulkan bekas kemerahan.

Puas dengan hasil karyanya, dijilatinya bekas itu.

Ahra mengerang pelan.

Tangan Kyuhyun melepas pengait bra Ahra, membebaskan kedua payudara Ahra yang langsung
diserangnya.

Diremasnya perlahan payudara Ahra.

“Aaaahhh!! Ahh jebal…” desah Ahra.

“Jebal mwo hm?” tanya Kyuhyun sedikit tidak jelas karena mulutnya masih menelusuri lekuk
leher Ahra.

Kyuhyun membuka tiga kancing teratas baju Ahra, diturunkannya dari atas sehingga bahu Ahra
terekspos jelas.

Kyuhyun menyibak rambut Ahra, lalu mencium bahunya, digigitnya kecil lalu dihisapnya.

“oohh..aahh…Kyu..ahh…”

Mendengar desahan itu seakan justru memacu Kyuhyun untuk berbuat lebih.

Diturunkannya lagi piyama Ahra sehingga kini giliran kedua dadanya yang terekspos jelas.

Kyuhyun mengeluarkan tangannya yang sebelumnya meremas dada Ahra, dilingkarkannya ke
punggung gadis itu sementara tangannya yang lain menahan kepala Ahra.

Ciuman Kyuhyun beralih pada belahan dada Ahra, perlahan bergerak menuju puncak payudara
kanan, mengecupnya.

“aahhh Kyuhyun…”

Ahra benar-benar menyukai sensasi yang ia dapat dari perlakuan namja itu.

Kyuhyun menjilati nipple Ahra, membuat gadis itu merasakan sensasi lain yang lebih
menggodanya.

Kyuhyun menghisap nipplenya pelan,kepala Ahra mendongak dan mendesah lebih keras.

Kyuhyun ingin mencoba sesuatu untuk melihat respon Ahra.

Perlahan diturunkannya celana Ahra beserta underwear nya tanpa disadari pemiliknya yang sedang dilanda kenikmatan.

Jemari Kyuhyun menari di atas perut Ahra, kemudian menyusurinya sampai ke alat
kewanitaannya.

“Ahhhh! Apa yang kau ahh…sshh..ahh”

Ahra terus mendesah ketika klitoris dan nipplenya dirangsang.

Tak lama tubuh Ahra menggelinjang hebat disertai lenguhan kenikmatan panjang.

Kyuhyun tahu gadis itu telah mencapai klimaks, bergerak turun.

Dijilatinya cairan yang keluar, dihisapnya kuat-kuat hingga tubuh Ahra kembali menggelinjang.

“Apa…ah kau..akan..melakukan itu..kepadaku?” tanya Ahra.

Kyuhyun menghentikan aktivitasnya, menatap Ahra yang balik menatapnya dengan wajah polos.

Kyuhyun sebenarnya tidak bisa menahan nafsunya lagi, ia ingin tidak peduli apapun,namun
wajah polos Ahra yang menatapnya membuatnya tersadar. Ia tidak ingin menyakiti gadis itu, ia
tidak ingin memanfaatkan gadis itu hanya untuk kepuasannya sendiri, ia ingin menjaga gadis
itu,menjaganya tetap murni, sama seperti ia menjaga saputangan gadis itu agar tetap sama.

Kyuhyun bangkit.

“Kenpa kau malah push-up?” Tanya Ahra ketika Kyuhyun justru melakukan push up.

Kyuhyun tidak menjawab, ia berusaha keras untuk berkonsentrasi.

Ia melakukan push up agar nafsunya bisa teralihkan.

“Hey.. jawab aku..” ujar Ahra.

Kyuhyun mentapnya dan tersenyum.

“Aniya…sejujurnya..ya, aku ingin melakukannya… tapi.. karena kau memasang tampang seperti
itu….aku jadi seperti penjahat” jawab Kyuhyun lalu menghampiri Ahra.

“Ya! Memangnya tampangku seperti apa?” tanya Ahra sedikit tersinggung.

Kyuhyun tersenyum sembari membenarkan kembali baju Ahra.

“Aku masih belum bisa mengontrol emosiku, dan aku tidak ingin melukaimu lagi.”

Ahra mengangkat alisnya, bingung.

Kyuhyun menggendongnya, membawanya ke kamar tidur.

“Aku tahu kau menyukainya, tapi jangan coba-coba menggodaku atau aku tidak mau tanggung
akibatnya.”

Ahra memukul bahu Kyuhyun.

“Aku tidak menyukainya!”

“Kau bohong.” ujar Kyuhyun sambil tersenyum lalu merebahkan tubuh Ahra di ranjang.

“Aku tidak menyukainya Cho Kyuhyun-ssi!” ujar Ahra berkeras saat Kyuhyun menyelimutinya.

“Ne, arrasseo agassi, kau tidak menyukainya tapi kau menikmatinya.” Ujar Kyuhyun disertai cengiran.

“Aish jinjja!”

Ahra menutupi kepalanya dengan selimut, tapi Kyuhyun sempat melihat semburat merah di wajah gadisnya. Ia pun tersenyum geli.

“Jal jayo Ahra-ah.”

Kyuhyun beranjak keluar ketika suara Ahra kembali menahannya.

“Ada yang ingin ku tanyakan padamu.”

Kyuhyun berbalik.

“Tanyakan saja.”

“emm..bagaimana kau…bagaimana caramu menjaga aroma saputanganku agar tetap sama?”

Kyuhyun menatap Ahra heran.

“Kau sudah tahu ya?”

“Aku…tidak..tidak..”

“Aku mencarinya.” potong Kyuhyun

“Eh?”

“Hari itu juga aku mencari ke toko parfum mencari aroma yang sama. Sekarang pun aku masih
mempunyainya.”

“Jinjja?” tanya Ahra heran

Kyuhyun mengangguk.

“Karena aroma itu mengingatkanku padamu.”

“Aku bahkan sudah tidak memakainya lagi”

“Kau mau aku memberikannya padamu?” tanya Kyuhyun.

Ahra menggeleng

“Jal jayo Cho Kyuhyun-ssi.”

Kyuhyun kembali tersenyum, ia keluar dan menutup pintu kamar Ahra pelan.

***

Donghae tersenyum melihat gadis yang ditunggunya sedari tadi akhirnya muncul.

Tangannya bergerak untuk melambai namun gerakannya terhenti melihat Ahra melambai dan
tersenyum lebar ke arah lain.

Diikutinya arah pandang Ahra dan kemudian ia paham, Kyuhyun menghampiri gadis itu dengan
langkah santai dan senyum yang juga terpasang di wajahnya.

“Ah aku rindu padamu.” ujar Kyuhyun.

“Mwo? Tapi kan kita terus bersama sejak kemarin.” jawab Ahra heran.

“Ne, tapi kita sudah terpisah selama 1 jam 30 menit 43 detik.” ucap Kyuhyun lalu mencium pipi
Ahra.
“Ya! Hentikan! Lihat orang-orang melihat kita..”

Tapi Kyuhyun masih saja menciumi pipinya.

“Aku tidak peduli.”

“Ya~!”

Donghae yang melihatnya hanya bisa menghembuskan napas. Ia tahu ia telah kalah,gadis itu
lebih memilih bersama Kyuhyun.

“Donghae-oppa?”

DongHae menoleh, mendapati seorang gadis yang sudah lama ia dengar bahwa gadis itu menyukainya.

Donghae berpikir keras mengingat nama gadis itu.

“kau…Shin Yeonhee?”

Gadis itu terkesiap, kaget bahwa Donghae tahu namanya

Yeonhee mengangguk

“Aku ingin bicara sesuatu padamu.”

Donghae menatap Yeonhee dari ujung kepala-kaki, melakukan penilaian.’

Cantik’ pikir Donghae.

Donghae tersenyum.

‘Tidak ada salahnya belajar mencintai Lee Donghae.’ lanjut pikirnya.

“Tentu, kau mau bicara dimana?”
***

37 thoughts on “[FF Yadong / 2 of 2] Neo Naekkoya..!

  1. chingu ya-
    bikin lanjutannya ini dong 😀
    bkin yg kyu nya unyu2 kyaa gnii 😀
    so sweet bgt… Bkin yg nc21 skalian, tp jgn trlalu hot, bkin yg santai aja….
    *banyak maunya #plakk

  2. Unnie ku yg cntik… Ff nya bgs bgt….. Sebel deh ma ff yg cast nya kyuhyun pasti pasangannya lebih galak dari kyu… Suka sm sifat nya ahra… Tp kpn lanjutannya…. Ya ampun ne udh lama bgt,, cptan dong, udh gk tahan…. He..he..

  3. annyeong, aku pembaca baru *telat banget* –”
    ceritanya bagus kak, tapi kelanjutan nasibnya si kyu ama ara gimana kak?
    dilanjut ya kak ^^

  4. Udah selesai…???
    aaaahhh aku pikir mreka akan keluar negeri ke eomma.a kyu ato apa. Tapi, sweeeet bgtttt. Kyu berubah, g sekasar dulu. Hohoho

  5. sequel , sequel , i need sequel please !! before i want say thanks from FP that recommend this blog thank you more and more ^^

  6. oertama kali baca d korean nc…lngsung suka ma kisahnya ..eg ktm blog authornya…hah….knapa y…disini itu konfliknya krasa bgt

  7. annyeong…wahh…wahh ….. mau tnya author tercinta….ini blog msih aktif g y…ko bnyk ff yg g d terusin yah..?? heheee

    tlg teruskam thor perjuangan dalam melanjutkan ff yg tergantung *(apalah bhsanya)* / TBC agar kelar ..*amenn*

  8. Trus kyu itu anaknya siapa dong ??? Hahahahahah kirain kyu mauu ngelanjutin smpe lebih tapi gaa jadi yaaa , wahhh donghae nemu cewe baru nih buat gantiin ahra , trus jadinya kyu ikut emaknya kl luar negeri atau gaaa ??

  9. ending yang mengharukan.. Kyu sadar dirinya tuh agak punya kepribadian lain. dia berusaha mengontrolnya. what a sweet heart namja actually.. @myovie_KyuMong

Leave a reply to Damienta Lee Cancel reply