[FF] Exchange Date? ANDWAE!!! [prolog]

Tittle : Exchange Date? ANDWE!!! [prolog]
Casts : Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk Super Junior and another fictional characters
Lenght : three shots (exclude prolog and after story)
Author : ninasomnia a.k.a. ninanino

Summary : It’s about an idea that come from girl named Kihyun. She wants exchange dates between them. Those’re supposed to be Donghae and Yeonhee, Kyuhyun and Ahra, and last Eunhyuk and Kihyun. But everything that un-usual, sometimes really enjoyable and also…different. Get it?

It’s easy to falling in love. The hard one is falling out from it.

Seorang gadis berlari menelusuri jalan-jalan kecil di tengah kota. Di tangannya masih tergenggam buku-buku tebal berlabel politik. Kacamata di wajahnya turun, nyaris menyentuh ujung hidungnya.
Langkahnya terhenti tepat di sebuah kedai kopi kecil. Tubuhnya membungkuk, seiring dengan desahan napas berat keluar dari bibirnya. Matanya membaca plakat kecil yang tergantung tepat di hadapannya. Memastikan bahwa ia tidak salah alamat.
Setelah dirasa napasnya mulai teratur, dilangkahkan kakinya memasuki kedai itu. Gemerincing lonceng yang tergantung di balik pintu masuk seakan menyambut kedatangannya. Matanya mulai berpendar, mencari sosok-sosok yang akan ditemuinya disini.
“Disini.”
Senyum merekah di wajah gadis itu. Melihat sosok lima orang yang dikenalnya, duduk berdampingan di sebuah meja berbentuk lingkaran. Tak butuh waktu lama baginya untuk menjangkau meja itu. Seorang pria beranjak dari kursinya. Menarik kursi di sampingnya, memberi tempat untuk gadis yang baru datang itu.
“Siapa yang mengundang siapa, tapi siapa yang terlambat?” sindir salah seorang pria, dengan game konsol di tangannya.
“Maaf semua. Ah…aku tadi ada ujian mendadak. Materi politik. Padahal aku sama sekali tidak membacanya semalam. Otomatis aku jadi yang terakhir keluar dari kelas.” jelas gadis itu panjang.
“Kihyun-ah, kami tidak perlu tahu itu. Cukup bilang maaf kau terlambat, kukira itu cukup.” kali ini giliran gadis dengan rambut berkucir kuda angkat suara.
“Maaf Ahra unnie. Hehehe.”
Pria di sampingnya hanya mengulurkan segelas air dingin. Memberinya kesempatan untuk mengambil napas lagi, disaat yang lain menatap emosi ke arah gadis bernama Kihyun itu.
“Terima kasih tuan Lee sayang.”
Gadis itu menghabiskan minumannya. Sementara lima orang yang lain hanya memandangnya tak sabaran. Satu hal yang ada di pikiran mereka, apa sebenarnya keinginan Kihyun. Gadis yang satu ini memang sulit ditebak jalan pikirannya.
“Sekali lagi aku minta maaf karna sedikit terlambat.” ucap Kihyun dengan senyuman bodohnya. Peluh masih mengalir di sudut dahinya. Membuat pria yang ada di sebelahnya, Donghae, mengulurkan tisu untuknya.
“Sedikit? Ya! Han Kihyun! Kau membuat kami menunggu hampir satu jam kau tahu?”
Kali ini giliran gadis bernama Yeonhee yang angkat suara. Seringaian di wajahnya bukan menjadi penurun kepercayaan diri Kihyun.
“Maaf Yeonhee. Hehehe. Kembali ke topik. Terima kasih karena kalian mau menungguku. Sebenarnya, aku mengumpulkan kalian disini karna suatu alasan.”
Kekasih Kihyun, Eunhyuk, mengernyitkan dahi tak mengerti. “Alasan?”
Kihyun mengangguk yakin. Dia berusaha mempertahankan senyuman khasnya itu. Menjaga kontak mata dengan kelima orang lainnya. “Begini saja, apa kalian sibuk?”
Kyuhyun membanting game konsolnya di atas meja. Sesuatu yang sepertinya tidak akan mungkin dilakukan. “Kau membuat kami menunggu hanya untuk bertanya itu?”
Donghae dan Eunhyuk terkekeh. Sedang dua gadis lain, Yeonhee dan Ahra, masih berusaha mengatur emosi mereka.
“Tentu saja bukan. Kalau seperti itu saja aku bisa bertanya lewat pesan singkat bukan?” Kihyun seolah memancing kesabaran Kyuhyun. Pria itu akhirnya memilih menyerah. Menghadapi Kihyun tidak akan selesai dengan emosi.
“Baiklah, berhubung Kyuhyun oppa tidak suka berbasa-basi, aku akan langsung ke topiknya. Aku mengadakan pertemuan ini, karna…” bola matanya berputar beberapa kali. Membuat ekspresi komikal, berusaha menenangkan suasana panas ini. “…aku ingin ada exchange date diantara kita.”
“WHAT?!?”
Kihyun menutup kedua telinganya reflek. Dia tak menyangka reaksi yang didapatkannya akan sedahsyat ini.
Sesaat kemudian serentetan protes dari lima mulut berbeda berlomba mengkritiknya. Seakan tidak memberinya kesempatan untuk mendengarnya satu persatu.
“Hei, kita jelaskan satu-satu. Kalau begini caranya Kihyun tidak akan mengerti ucapan kita.” sela Donghae menengahi. Kihyun menatap wajah Donghae reflek. Membayar usulan jenius Donghae dengan sebuah kedipan di matanya. Sampai kemudian Yeonhee melihatnya, dan melakukan pemblokingan kecil disana.
“Dia pacarku. Jangan macam-macam kau bodoh.”
Sebuah tangan menarik bahu Kihyun. Memaksanya menghadapkan diri ke arah tersebut. “Hyunnie-ya, kekasihmu disini. Jangan berikan kedipan cantikmu untuk orang lain. Mengerti?”
Ucapan Eunhyuk membuat reaksi berlebih diantara Ahra dan Kyuhyun. Berpura-pura memuntahkan sesuatu. Dan kemudian Kihyun tertawa puas melihat semua kejadian itu. “Kalian lucu sekali.”
“Han Kihyun. Satu-satunya yang lucu disini itu kau. Jelaskan apa maksudmu dengan ex-cha-nge-da-te itu?” titah Kyuhyun, sontak menciptakan keheningan diantara mereka.
Kihyun terpaku ditempatnya. Gertakan Kyuhyun untuk kedua kalinya ini cukup menjadikannya untuk diam. “Ah begini. Jadi setelah aku bertapa beberapa hari, sudah kuputuskan aku ingin diantara kita berenam saling bertukar pasangan.”
“Bertapa? Cih.” cibir Yeonhee, yang dibalas decakkan lidah oleh yang lainnya.
“Ayolah, aku inikan titisan bidadari.” sekali lagi reaksi berpura-pura muntah itu muncul. Namun kali ini lebih banyak pelakunya. “Baiklah, ada pertanyaan lain?”
“Jelaskan apa maksud ucapanmu tadi Hyunnie-ya?” pinta Eunhyuk lembut.
Kihyun menarik napas lembut, lalu menghembuskannya perlahan. “Jadi begini, diantara kita akan bertukar pasangan. Ahra unnie dengan Donghae oppa, Yeonhee dengan Hyukjae oppa, dan aku terpaksa dengan Kyuhyun.”
“Kenapa aku harus dengan Donghae?”
“Hyunnie-ya, dan kenapa aku berpasangan dengan Yeonhee?”
“Dan kenapa kau bilang kau terpaksa berpasangan denganku? Jelaskan maksud ucapanmu nona Han Kihyun?”
Kihyun menahan tawanya. Sederetan protes itu mengalir menghujaninya. Alih-alih memperhatikannya, Kihyun lebih memilih mencari tahu keberadaan Yeonhee. Dia belum menjalankan protesnya. Tidak seperti biasa.
“Yeonhee-ya, kau tidak mau memprotesku seperti mereka?” Yeonhee mendongakkan kepalanya. Menatap orang-orang di meja itu satu persatu.
“Kukira kau sudah mengambil keputusan. Memangnya ada pengaruhnya aku menjalankan protes disini?”
“Gadis pintar.” Kihyun kembali melanjutkan ucapannya yang tertunda tadi. “Masing-masing pasangan disini akan diberi waktu satu minggu. Dan siapapun selama satu minggu itu harus berhubungan dengan orang yang ditunjuk tadi selayaknya kalian berpacaran. Dan selama satu minggu itu pula, tak ada kontak dengan kekasih kalian yang sesungguhnya.”
Decakkan lidah semakin ramai terdengar dari berbagai mulut disana. Kihyun berpikir untuk menjawab sebagian protes yang dilayangkan untuknya tadi. Yang diingatnya paling tidak.
“Ahra unnie, aku tidak mungkinkan memasangkanmu dengan kekasihku? Hyukjae itu kakakmu.” Kihyun mengalihkan pandangan ke pria di sampingnya. “Donghae oppa, apa kau keberatan berpasangan dengan Ahra?”
Donghae mengalihkan pandangan pada Yeonhee. Meminta ijin kekasihnya itu. Yang kemudian hanya dibalas endikkan bahu di tubuh Yeonhee. Jelas sekali Yeonhee enggan melepas Donghae. Yeonhee tahu benar kekasihnya itu tipe pacar ideal. Dia takut, kekasihnya akan berpaling ke Ahra, sahabatnya.
“Dan kau tuan Lee sayang, aku memasangkanmu dengan Yeonhee karna hanya itu pilihannya.” Yeonhee nyaris melayangkan pukulan ke kepala Kihyun sampai kemudian Kihyun menahan tangannya dan menariknya ke dekapannya. Membuat Yeonhee sedikit terhuyung, nyaris menimpa Donghae. “…lagipula dia sahabatku. Aku percaya padanya.”
Tak lama, sebuah suara terbatuk-batuk terdengar mendominasi. Dua orang melakukannya entah disengaja atau tidak. “Yeonhee, kau baik-baik saja sayang?” tanya Donghae khawatir.
Sedangkan Kihyun, hanya mengulurkan air minum untuk kekasihnya. “Tuan Lee sayang, kau kenapa?”
Baik Yeonhee maupun Eunhyuk hanya menerima perhatian pasangan masing-masing mereka. Melenyapkan pikiran-pikiran buruk di otak mereka. Kihyun kembali terfokus. Seingatnya ada pertanyaan Kyuhyun yang belum ia jawab.
“Dan kenapa aku ingin oppa yang menjadi pasanganku, karna hanya akan ada sedikit kemungkinan untuk oppa jatuh cinta padaku. Begitu pula sebaliknya. Jadi kuanggap oppa pasangan teraman.” ucapnya yakin. Kyuhyun mendecakkan lidahnya kesal. Namun dalam hatinya, dia cukup terharu mendengar jawaban yang begitu penuh pemikiran. Gadis ini, walau memiliki pemikiran sedikit melenceng, tapi dia tak mau mengkhianati kepercayaan kekasihnya.
Ahra menyilangkan tangannya di atas meja. Kemudian menyandarkan dagunya tepat di atas kedua tumpuan itu. “Menarik. Oke aku setuju.”
Kihyun tersenyum puas. Sepertinya dia mulai berhasil melobi teman-temannya ini. “Jadi siapa lagi yang setuju dengan ideku ini?”
Kyuhyun mendengus, tapi kemudian ambil bagian dalam diskusi kecil ini. “Aku juga ikut. Lagipula aku ingin melihat gadis kurang ajar ini jadi seperti apa saat tidak bertemu denganku seminggu.”
Ahra tak tinggal diam mendengar pengakuan kekasihnya itu. Tangannya terayun memukuli Kyuhyun tepat di bagian lengannya.
“Baiklah, sudah ada dua orang. Satu orang lagi setuju, maka voting ini kita hentikan.”
Eunhyuk, Donghae, maupun Yeonhee masih menatap mata satu sama lain. Mencari dukungan, semacam penolakan terhadap ide gila ini. Menciptakan suasana sakral tersendiri, setidaknya bagi Kihyun.
“Ayolah, ini hanya main-main. Jangan berpikir terlalu serius. Kalian tidak berpikir bahwa ide bertukar pasangan selama satu minggu ini akan mengubah hati kalian masing-masing bukan?” Kihyun mencoba bermain kata-kata disini. Dia yang mengusulkan ide ini. Dia pula yang paling bersemangat.
“Aku menolaknya. Maaf Hyunnie-ya, tapi aku tidak bisa. Aku tidak suka bermain-main dengan sebuah hubungan.”
Kihyun menundukkan kepala mendengar keputusan kekasihnya itu. Rencananya nyaris gagal disini. Dia mulai tidak yakin untuk melanjutkan mendengar jawaban Donghae dan Yeonhee.
“Begitu pula denganku. Idemu memang selalu gila Kihyun-ah. Tapi yang ini, sepertinya sedikit keterlaluan.”
Yeonhee tidak bermaksud menyakiti perasaan Kihyun dengan penolakannya barusan. Tapi dia setuju dengan Eunhyuk. Dia tidak suka berpura-pura seperti itu.
Kihyun membenarkan tali ranselnya. Tangannya sibuk merapikan buku-buku yang tadi dibawanya. Idenya tidak berakhir menggembirakan sepertinya. Dia mulai berkeinginan undur diri dari forum kecil ini.
“Oke. Maaf sudah mengganggu waktu kalian. Ideku ini terlalu gila ya? Lain kali hubungi aku kalau ada acara seperti ini lagi.” Kihyun mulai berdiri dari tempatnya. Bersiap pergi dari hadapan orang-orang terdekatnya itu. Mukanya tertunduk, jelas sekali memperlihatkan kekecewaannya.

continue read ? click here

Leave a comment